STMIK Himsya Semarang Perkuat Kelembagaan Lewat Workshop Penguatan Kelembagaan dan Strategi Peningkatan Akreditasi Program Studi

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Himsya Semarang terus memantapkan langkah menuju transformasi kelembagaan menjadi universitas. Sebagai bagian dari persiapan tersebut, STMIK Himsya menggelar Workshop Penguatan Kelembagaan dan Strategi Peningkatan Akreditasi Program Studi, di Hotel Pandanaran Semarang, Sabtu (12/7),

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Gandung Sumardi, S.Kom., M.Kom. dari LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, dan Dr. Uky Yudatama, S.Si., M.Kom., M.M., asesor LAM INFOKOM yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Magelang.

Keduanya memberikan panduan strategis mengenai tata kelola institusi, peningkatan mutu program studi, serta persyaratan formal yang harus dipenuhi untuk alih bentuk menjadi universitas.

Ketua STMIK Himsya, Septia Lutfi, S.Kom., M.Kom., menyampaikan workshop ini merupakan bagian dari agenda besar kampus dalam penguatan kelembagaan dan peningkatan akreditasi.

Ia menegaskan bahwa transformasi kelembagaan bukan sekadar perubahan bentuk, tetapi juga perubahan fundamental dalam budaya mutu, manajemen institusi, serta kesiapan menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi digital.

“Kami sedang menyiapkan STMIK Himsya untuk melangkah menjadi universitas. Penguatan akreditasi, pengembangan program studi baru, serta konsolidasi tata kelola menjadi bagian dari roadmap strategis kami,” ujarnya.

Dalam paparannya, Gandung Sumardi menjelaskan, perubahan bentuk perguruan tinggi dari sekolah tinggi menjadi universitas harus memenuhi sejumlah persyaratan sesuai regulasi Kemendiktisaintek.

Beberapa di antaranya mencakup minimal lima program studi aktif dari tiga rumpun ilmu berbeda, dua program studi. Selain itu, institusi juga harus menunjukkan kinerja yang baik dalam sistem penjaminan mutu internal (SPMI), memiliki sarana dan prasarana yang memadai, serta tata kelola yang akuntabel dan transparan.

“Transformasi menjadi universitas harus dibangun di atas landasan kelembagaan yang kuat dan terintegrasi. Tidak hanya dari sisi struktur, tapi juga dari kinerja akademik, daya dukung SDM, dan budaya mutu yang berkelanjutan,” ujar Gandung.

Ia menambahkan, LLDIKTI akan terus mendampingi perguruan tinggi swasta yang serius membenahi diri dan berkomitmen memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.

Sementara itu, Dr. Uky Yudatama memaparkan akreditasi program studi, khususnya di bawah Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM INFOKOM), kini menitikberatkan pada pendekatan berbasis capaian pembelajaran dan rekam jejak luaran tridharma perguruan tinggi.

Ia menjelaskan asesmen akreditasi tidak hanya menilai kelengkapan administrasi, tetapi juga implementasi dari visi-misi, kualitas dosen, relevansi kurikulum, keterlibatan industri, dan inovasi di tingkat mahasiswa serta alumni.

“LAM INFOKOM melihat mutu program studi dari apa yang benar-benar dilakukan kampus, bukan sekadar rencana di atas kertas. Data harus terbukti, dan praktik baik harus bisa diukur,” jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antarunit kerja di dalam kampus, penyusunan LED (Laporan Evaluasi Diri) yang reflektif, serta keterpaduan antara pengajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top